Rabu, 11 Juli 2018

Ahok Bisa Bebas, Tetapi Dirinya Menolak Untuk Bebas, Ada Apa Dengan Ahok ?

www.desaqq.info

Ahok Bisa Bebas, Tetapi Dirinya Menolak Untuk Bebas, Ada Apa Dengan Ahok ?

DESAQQ - Sudah lama juga mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ahok mendekam di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Kali ini kabar bahagia menghampirinya, bahwa dirinya bisa saja bebas dan menghirup angin segar kembali.

Setelah mendekam 1 tahun 2 bulan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sebentar lagi bisa menikmati udara bebas. Ahok akan mendapatkan bebas bersyarat pada Agustus mendatang.

Kakak angkat Ahok, Nana Riwayatie, saat dihubungi pada, BANDARQ Rabu (11/7/2018), menyatakan, selama masa bebas bersyarat ini adiknya bisa bekerja selama 4 jam.

Namun, Nana (kakak Ahok) mengatakan bahwa Ahok tidak akan mengambil kesempatan ini untuk keluar dari sel. Ahok lebih memilih tetap menjalani hari-harinya didalam sel.

"Ahok enggak mau ambil, riskan, takut. Sekarang dia juga lagi sibuk nulis," jelas Nana.

www.desaqq.info Baca Juga: Partai PKS Siapkan 2 Nama Untuk Mendampingi Prabowo Pada Pilpres 2019 Mendatang

Dia juga mengaku melarang Ahok keluar dari sel. Menurut Nana, bisa saja pihak-pihak yang tidak suka dengan Ahok, mencari jalan agar Ahok kembali mendekam di tahanan. BANDARQ Penyebab tersebut lah yang membuat Ahok dan Nana memikirkan untuk mengambil bebas bersyarat atau remisi untuk Ahok.

Dia mengaku terakhir mengunjungi Ahok ke Mako Brimob saat mantan suami Veronica Tan itu berulang tahun, 29 Juni lalu. "Juni pas ultah mengunjungi Ahok sama semua teman-teman," kata Nana.

Ahok mendekam ke Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat karena kasus penistaan agama, yang bergulir menjelang Pilkada DKI 2017.

Pada 9 Mei 2017, hakim memvonis Ahok hukuman 2 tahun penjara. Kini Ahok telah menjalani masa hukuman 1 tahun 2 bulan. BANDARQ Ahok juga mendapat remisi sehingga mendapatkan bebas bersyarat Agustus 2018.

Untuk saat ini Ahok belum ambil keputusan apakah dirinya akan mengambil remisi tersebut atau tidak. Karena banyak hal yang membuat dirinya bimbang. 

Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi:

– SKYPE : +855 96 988 2518
– FACEBOOK : desa.qiuqiu
– Twitter : @desa_qiuqiu
– PIN BB : 5571D859
– PHONE : +855 96 988 2518
– LINE : desaqq88
– WECHAT : desaqq88
– WhatsApp : 081287806446
– Instagram : desa.qq

Posted By :

DESAQQ


Minggu, 08 Juli 2018

Partai PKS Siapkan 2 Nama Untuk Mendampingi Prabowo Pada Pilpres 2019 Mendatang


 

DESAQQ - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto kembali dibuat bingung tentang siapa yang akan mendampinginya di Pilpres 2019 mendatang. Pada kesempatan sebelumnya, 2 nama seperti Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) di sebut-sebut siap mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019 mendatang.

Tetapi kali ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyebut bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyiapkan 2 nama untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 mendatang. Tentunya dengan adanya 2 nama lagi yang akan di usung sebagai Wapres Prabowo nanti, Pilihannya menjadi 4 nama yang akan dipilih Prabowo siapa yang pantas untuk mendampinginya di Pilpres 2019 mendatang.

" Dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang ada 2 nama yang disiapkan untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2019. BANDARQ Dua nama tersebut adalah Pak Aher (Ahmad Heryawan) dan Bapak Ketua Majelis Syuro Pak Salim (Salim Segaf Al-Jufri)," ujar Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9-6-2018).


www.desaqq.info


Nama-nama untuk Pilpres mendatang masih tentatif. Partai Gerindra masih ingin menguatkan ikatan koalisi bersama PKS, PAN dan Demokrat. Tentunya ketiga Partai tersebut mempunyai jagoannya masing-masing, seperti Partai Demokrat yang akan mengusungkan Agus Harimurti Yudhoyono atau yang lebih dikenal dengan AHY sebagai salah satu kandidat Cawapres yang akan mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 mendatang.

Fadli Zon juga kembali mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini belum membicarakan soal bagi-bagi kursi terkait Pilpres 2019 mendatang. BANDARQ Karena menurut diirinya, Partai Gerindra masih fokus membangun koalisi.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, sebelumnya pernah mengatakan bahwa dirinya pernah meminta kepada Wakli Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno untuk mulai memikirkan pembagian kursi menteri. Dirinya mengusulkan 50% untuk partai dan 50% lagi untuk profesional.

Dirinya juga kembali mengatakan bahwa pembagian kekuasaan ini juga harus di bahas dengan beberapa partai yang ingin mengusung Ketua Umum Partai Gerindra untuk menjadi Calon Presiden di 2019 mendatang. BANDARQ Diantaranya PAN dan PBB , kemudian partai yang berencana untuk bergabung seperti Demokrat dan PKB.

Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi:

– SKYPE : +855 96 988 2518
– FACEBOOK : desa.qiuqiu
– Twitter : @desa_qiuqiu
– PIN BB : 5571D859
– PHONE : +855 96 988 2518
– LINE : desaqq88
– WECHAT : desaqq88
– WhatsApp : 081287806446
– Instagram : desa.qq

Posted By :

DESAQQ

KPU Siap Menangkis Tudingan Adanya Kecurangan Yang Dialamatkan Kubu Prabowo

KPU Siap Menangkis Tudingan Adanya Kecurangan Yang Dialamatkan Kubu Prabowo DESAQQ - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim A...